ABSTRAK
Koneksi internet pada masa kini sudah bukan merupakan barang langka pada lapisan masyarakat. Tren bisnis pada masa kini pun sudah banyak merambah melalui koneksi internet, tidak hanya pada sektor bisnis, tetapi juga sektor perbankan dan sektor edukasi pun memiliki sistem yang berbasis internet. Pengadaan barang atau jasa merupakan salah satu bidang bisnis yang berhubungan dengan banyak aspek dan banyak orang, yang sekarang menggunakan teknologi internet yang disebut e-procurement. Dengan adanya sistem ini, diharapkan dapat membantu perusahaan dalam proses pengadaannya.
Pengadaan adalah proses memperoleh barang ataupun jasa dari pihak di luar organisasi. Terdapat beberapa permasalahan dalam proses pengadaan yaitu pengadaan barang yang tidak baik seperti mengintimidasi pihak pengadaan serta adanya kolusi antara pihak pengadaan dengan penyedia. Berdasarkan permasalahan tersebut, PT. Pos Indonesia menciptakan sebuah solusi yaitu mengimplementasikan sebuah aplikasi e-procurement yang berbasis web yang menangani masalah pengadaan barang/jasa. Dengan adanya software/aplikasi e-procurement ini, PT. Pos Indonesia diharapkan bisa mendapatkan lebih banyak penawaran dan mempermudah proses administrasi.
Untuk menghasilkan sebuah aplikasi yang baik, dibutuhkan pengujian terhadap aplikasi tersebut. Dalam sebuah tim pengembangan perangkat lunak terdiri dari Business Analyst, Project Manager, Developer dan Quality Assurance. Quality Assurance atau software tester memiliki tugas untuk memastikan bahwa aplikasi tersebut sudah bebas dari bug, defects, error dan dapat berjalan dan berfungsi dengan baik, sesuai dengan requirement yang telah ditentukan oleh client sebelumnya. Selain itu, software tester bertugas dalam membuat test scenario dan test script untuk pengujian yang lebih detail. software tester juga harus memahami konsep pengujian untuk menemukan bug secara terperinci.

Kata kunci : (procurement, e-procurement, software testing, Quality Assurance, test script, test scenario)