ABSTRAK

Di zaman yang semakin berkembang ini, banyak teknologi baru yang muncul, salah satunya adalah teknologi Quick Response Code atau sering disebut QR Code. QR Code adalah bentuk evolusi dari barcode yang dikembangkan oleh Denso Wave sebuah divisi Denso Corporation dari Jepang. Teknologi QR Code mampu menyimpan suatu informasi tersembunyi yang hanya dapat dibaca menggunakan sebuah aplikasi yang disebut QR Code reader.

Dalam kenyataannya sebuah QR Code dapat mengalami kerusakan fisik yang mengakibatkan terjadinya error pada saat QR Code tersebut di dekode. Kerusakan yang terjadi dapat dikoreksi dengan menggunakan metode error correction seperti Reed-Solomon code. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah mencari sindrom yang jika nilainya bukan nol maka terdapat error pada QR Code tersebut. Setelah itu dilakukan proses pencarian lokasi error dengan menghitung nilai error locator polinomial dan error evaluator polinomialnya dengan menggunakan metode Barleykamp-Massey, lalu posisi error akan dicari dengan menggunakan metode Chien Search. Setelah posisi error diketahui selanjutnya akan dihitung nilai atau besar error tersebut dengan menggunakan metode Forney. Adapun hasil dari proses diatas berupa codeword yang akan di eksklusif-or dengan data awal yang masuk. Hasilnya berupa codeword yang telah dikoreksi errornya yang kemudian akan diterjemahkan kembali untuk mendapatkan pesan sesungguhnya.

Namun, tidak selamanya error dapat dikoreksi dengan sempurna. Untuk beberapa kasus ada beberapa jenis error misalnya error melebihi batas maksimal yang ditentukan dan error yang terjadi pada lokasi tertentu di QR Code seperti pada finder pattern.


Kata kunci : Quick Response Code, codeword, error correction, Reed Solomon, blocks, reader, decode